Archive for category Manhaj

Anti Virus Wahabi

 

Wajib anti-virus-wahabidiketahui oleh setiap kaum Musimin dimanapun mereka berada bahwasanya firqoh Wahabi adalah Firqoh yang sesat, yang ajarannya sangat berbahaya bahkan wajib untuk dihancurkan.Tentu hal ini membuat kita bertanya-tanya,mungkin bagi mereka yang PRO akan merasa marah dan sangat tidak setuju, dan yang KONTRA mungkin akan tertawa sepuas-puasnya..Maka siapakah sebenarnya Wahabi ini??

Bagaimanakah sejarah penamaan mereka??

Marilah kita simak dialog Ilmiah yang sangat menarik antara Syaikh Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir dengan para masyaikh/dosen-dosen disuatu Universitas Islam di Maroko.

Salah seorang Dosen itu berkata: ”Sungguh hati kami sangat mencintai Kerajaan Saudi Arabia, demikian pula dengan jiwa-jiwa dan hati-hati kaum muslimin sangat condong kepadanya,dimana setiap kaum muslimin sangat ingin pergi kesana, bahkan antara kami dengan kalian sangat dekat jaraknya. Namun sayang, kalian berada diatas suatu Madzhab, yang kalau kalian tinggalkan tentu akan lebih baik, yaitu Madzhab Wahabi. Read the rest of this entry »

Leave a comment

Bahaya Bid’ah

Secara bahasa bid’ah artinya setiap perkara baru yang diadakan atau diciptakan tanpa adanya contoh terlebih dahulu. Sebagaiman firman Allah Ta’ala:

 

بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

          Allah Pencipta langit bumi (tanpa contoh).(QS Ql Baqarah: 117)

Adapun makna bid’ah secara istilah adalah sebuah tata cara dalam agama yang dibuat-buat yang menyerupai syari’at yang maksudnya adalah berlebih-lebihan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.”[1]

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata: Yang dimaksud dengan bid’ah adalah setiap yang diadakan dari apa-apa yang tidak ada asalnya dalam syari’at yang menunjukan kepadanya, adapun bila ada asalnya (dalil) syari’at yang menunjukan kepadanya maka bukanlah bid’ah secara syari’at walaupun dianggap bid’ah secara bahasa.[2]

Bahaya Bid’ah

Rasulullah j telah memerintahkan kepada kita agar senantiasa berpegang teguh dengan sunnahnya dan sunnah Khulafa Ar Rasyidin dan menjauhi bid’ah karena dapat mengantarkan pelakunya kedalam neraka sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits:

فَعَليكُمْ بِسُنَتِي وَسُنةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِين المَهْدِيِين تَمَسكُوْا بِهَا وَغَضُوا عَلَيهَا بِالنوَاجذِ وَإيَاكُم وَ مُحْدَثَات الأُمُور فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدعَةٌ وكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وكُل ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

Berpegang teguhlah kalian dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ ar-rasyidin yang telah diberi hidayah, gigitlah dengan gigi geraham dan jauhilah oleh kalian perkara yang baru (dalam masalah agama), karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya adalah di neraka. (HR. At Tirmidzi)[3] Read the rest of this entry »

Leave a comment

Ciri-Ciri Pengikut Kebenaran

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

Ciri-ciri ahlul haq (pengikut kebenaran) ialah:

  • Tidak terkenal dengan nama tertentu di tengah-tengah manusia, yang nama tersebut menjadi simbol golongan tersebut.
  • Mereka tidak mengikat dirinya dengan satu amalan, sehingga dijuluki karena amalan tersebut, dan dikenal dengan amalan tersebut tanpa dikenal dengan amal lainnya. Ini merupakan penyakit dalam beribadah, yaitu ibadah yang terikat (ubudiyyah muqayyadah). Adapun ibadah yang mutlak (ubudiyyah muthlaqah) akan menjadikan pelakunya tidak dikenal dengan nama tertentu dari jenis-jenis ibadah yang dilakukannya. Ia akan memenuhi setiap panggilan ibadah apa pun bentuknya. Dia memiliki ‘saham’ bersama setiap kalangan ahli ibadah. Dia tidak terikat dengan model, isyarat, nama, pakaian, maupun cara-cara buatan.
  • Jika ditanya: “Siapa ustadzmu?” jawabnya: “Rasulullah”.
  • Jika ditanya: “Apa jalanmu?” jawabnya: “ittiba’ ”.
  • Jika ditanya: “Apa pakaianmu?” jawabnya: “ketakwaan”.
  • Jika ditanya: “Apa maksudmu?” jawabnya: “Mencari ridha Allah”.
  • Jika ditanya: “Di mana markasmu?” jawabnya:

﴿ فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْماً تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ﴾(النور:36_37)

Di mesjid-mesjid yang Allah perintahkan agar dibangun dan dimuliakan, serta banyak disebut nama-Nya di sana lewat tasbih dan shalat di pagi maupun petang hari. Merekalah lelaki sejati yang tidak tersibukkan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut terhadap hari Kiamat yang kedahsyatannya dapat memutar balikkan hati dan penglihatan (An Nur: 36-37).

  • Jika ditanya: “Keturunan siapa kamu?”, jawabnya: “Keturunan Islam”.
  • Jika ditanya: “Apa makanan dan minumanmu?” jawabnya (sambil menyitir hadits Nabi tentang unta temuan):

ما لك ولها ؟! معها حذاؤها وسقاؤها،ترد الماء وترعى الشجر حتى تلقى ربها.

“Apa urusanmu dengannya? Dia punya alas kaki dan tempat minum pribadi… dia bisa mencari makan dan minum sendiri, sampai bertemu dengan pemiliknya kembali”

 (Disadur dari: Madarijus Salikin, 3: 174).

Penulis: Ustadz Abu Hudzaifah Al Atsary, Lc

Artikel www.muslim.or.id

Leave a comment

Ikhlas dan Ittiba’

Alhamdulillah segala puji syukur kita haturkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas segala nikmat yang dikaruniakan kepada kita semua, yang sungguh jika kita berusaha menghitung-hitung nikmat tersebut, maka kita tidak akan mampu untuk mrnghitungnya. Allah ta’ala berfirman:

” Dan jika kamu menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya”  (Qs Ibrahim: 34)

Dan diantara nikmat yang paling agung adalah nikmat islam, nikmat iman dan nikmat berpegang teguh dengan Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman salafus shalih yaitu para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan ulama-ulama yang mengikuti langkah mererka. Mengapa harus dengan pemahaman salafus shalih?? karena banyak umat islam sekarang ini yang mereka berpegang teguh dengan Al Qur’an dan As Sunnah tetapi tidak dengan pemahaman salafus shalih, yang akhirnya mereka terjebak dalam kebid’ahan. Mereka melakukan ibadah-ibadah yang mereka anggap sunnah padahal itu adalah bid’ah yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallalhau ‘alaihi wasallam tidak juga para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan ulama-ulama setelahnya yang mengikuti jejak mereka. Read the rest of this entry »

Leave a comment

Wahabisme Versus Terorisme

Membedah Akar Terorisme

Aksi teroris di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton menoreh luka berat di hati Umat Islam, karena terbukti para pelakunya adalah para aktifis masjid, lulusan pesantren, juru da’wah dan di masyarakat dikenal orang sopan santun, lemah lembut, pendiam dan tidak banyak tingkah, ternyata mereka adalah orang yang sadis, yang tidak mengenal kemanusiaan membunuh manusia dengan bom bunuh diri, hal ini benar-benar mencoreng nama baik Umat dan merusak indahnya syariat Islam.

Bagaimana masyarakat awam yang membenci Islam tidak berkomentar miring terhadap Islam karena memang pelakunya umat Islam. Sementara tokoh-tokoh agama bukannya sedih menyaksikan aksi pelecehan terhadap syariat malah saling lempar tuduhan, sehingga membuat kalangan awam makin bingung mereka harus bagaimana, bergabung dengan aktifis masjid takut terjaring teroris, sementara dalam lubuk hatinya tahu bahwa mereka harus mendalami Islam karena memang fitrah manusia. Maka semua pihak harus bersikap bijak menghadapi soal terorisme, agar tidak menimbulkan kontrofersi dan menuduh pihak-pihak yang belum terbukti bersalah. Read the rest of this entry »

Leave a comment

Ketahuilah, Cadar, Celana Ngatung dan Jenggot bukan Ciri-ciri Teroris

Ketahuilah wahai kaum muslimin, memakai cadar bagi wanita muslimah, mengangkat celana hingga tidak menutupi mata kaki dan membiarkan jenggot tumbuh bagi seorang laki-laki muslim adalah bagian dari ajaran agama dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan terorisme, sebagaimana yang akan kami jelaskan bukti-buktinya -insya Allah- dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta penjelasan para ulama umat. Read the rest of this entry »

Leave a comment